Bagian-Bagian Surat dan Penjelasannya
Sabtu, 17 Februari 2018
Tulis Komentar
Bagian-Bagian Surat dan Penjelasannya - Apakah kamu pernah menerima atau membaca surat? Tentu pernah bukan. Namun apakah kamu sudah memahami komponen apa saja yang ada di dalam surat, jenis surat dan struktur penulisannya? Jika belum mari kita simak pembahasannya. Surat merupakan media komunikasi untuk menyampaikan informasi dari suatu pihak kepada pihak lain secara tertulis.
Fungsi surat sebagai sarana pemberitahuan, permintaan, alat bukti tertulis, alat pengingat, buah pikiran dan gagasan, pedoman kerja dan bukti historis. Surat dibagi kedalam beberapa jenis, jika dilihat dari segi pemakaiannya, surat dapat dibedakan menjadi empat macam, yaitu surat pribadi, surat pemerintah, surat niaga dan surat sosial.
Terdapat bagian-bagian atau struktur surat yang perlu kita perhatikan. Menurut finosa bagian-bagian yang terdapat dalam surat, terutama surat resmi meliputi kepala surat, tanggal surat, nomor surat, lamipran, hal/perihal, alamat tujuan, salam pembuka, isi surat, salam penutup, pengirim surat dan tembusan. Namun demikian, ada pula instansi yang menambah sifat surat, misalnya bersifat segera, penting atau rahasia. Untuk mengetahui lebih jelas mengenai bagian-bagian surat, mari kita simak uraiannya dibawah ini.
Kepala surat merupakan identitas singkat suatu organisasi/lembaga/perusahaan atau kantor. Umumnya kepala surat terdiri dari :
a. Nama organisasi/lembaga/perusahaan/kantor
b. Alamat lengkap organisasi/lembaga/perusahaan/kantor
c. Nomor telepon, email, faksimile
d. Nomor kotak pos atau tromol pos (bila ada)
e. Alamat kawat (bila ada)
f. Lambang atau logo
Tanggal surat adalah bagian yang menunjukan tanggal pembuatan surat tersebut. Cara penulisan tanggal surat selalu diikuti bulan dan tahun.
Contohnya : 30 April 2017
Pada nomor surat biasanya terdiri dari nomor urut kode intern organisasi/lembaga/perusahaan/kantor, bulan dan tahun pembuatannya.
Contohnya :
Nomor : 21/AB/X/2017
a. Nomor : Kata "Nomor" tetap ditulis.
b. 21 : Nomor urut surat yang dikeluarkan
c. AB : Kode intern organisasi/lembaga/perusahaan/kantor
d. X : Kode bulan
e. 2017 : Tahun
Nomor surat berguna untuk memudahkan penyimpanan, mengetahui banyaknya surat yang keluar, memberikan kemudahan kepada petugas pengarsipan serta memudahkan untuk mencari kembali jika surat tersebut di perlukan.
Lampiran merupakan berkas yang ditambahkan pada surat, misalnya foto copy ijazah, surat atau dokumen lainnya. Bila kata lampiran telah tercetak pada surat dan surat tersebut tidak dilampiri berkas, bagian lampiran tersebut harus diisi dengan tanda hubung (-).
Contohnya :
a). Nomor : 21/AB/X/2017
Lampiran : -
Hal : Undangan
b). Lampiran : 4 lembar
Lampiran : 5 berkas
Hal surat disebut juga dengan perihal atau pokok surat. Dalam penulisannya, tidak boleh diakhiri dengan tanda titik dan harus ditulis dengan huruf kapital pada huruf awalnya.
Contohnya :
Hal : Lamaran Pekerjaan
Perihal : Permohonan Izin
Fungsi surat sebagai sarana pemberitahuan, permintaan, alat bukti tertulis, alat pengingat, buah pikiran dan gagasan, pedoman kerja dan bukti historis. Surat dibagi kedalam beberapa jenis, jika dilihat dari segi pemakaiannya, surat dapat dibedakan menjadi empat macam, yaitu surat pribadi, surat pemerintah, surat niaga dan surat sosial.
Terdapat bagian-bagian atau struktur surat yang perlu kita perhatikan. Menurut finosa bagian-bagian yang terdapat dalam surat, terutama surat resmi meliputi kepala surat, tanggal surat, nomor surat, lamipran, hal/perihal, alamat tujuan, salam pembuka, isi surat, salam penutup, pengirim surat dan tembusan. Namun demikian, ada pula instansi yang menambah sifat surat, misalnya bersifat segera, penting atau rahasia. Untuk mengetahui lebih jelas mengenai bagian-bagian surat, mari kita simak uraiannya dibawah ini.
Bagian-Bagian Surat dan Penjelasannya
1. Kepala Surat
Kepala surat merupakan identitas singkat suatu organisasi/lembaga/perusahaan atau kantor. Umumnya kepala surat terdiri dari :
a. Nama organisasi/lembaga/perusahaan/kantor
b. Alamat lengkap organisasi/lembaga/perusahaan/kantor
c. Nomor telepon, email, faksimile
d. Nomor kotak pos atau tromol pos (bila ada)
e. Alamat kawat (bila ada)
f. Lambang atau logo
2. Tanggal Surat
Tanggal surat adalah bagian yang menunjukan tanggal pembuatan surat tersebut. Cara penulisan tanggal surat selalu diikuti bulan dan tahun.
Contohnya : 30 April 2017
3. Nomor Surat
Pada nomor surat biasanya terdiri dari nomor urut kode intern organisasi/lembaga/perusahaan/kantor, bulan dan tahun pembuatannya.
Contohnya :
Nomor : 21/AB/X/2017
a. Nomor : Kata "Nomor" tetap ditulis.
b. 21 : Nomor urut surat yang dikeluarkan
c. AB : Kode intern organisasi/lembaga/perusahaan/kantor
d. X : Kode bulan
e. 2017 : Tahun
Nomor surat berguna untuk memudahkan penyimpanan, mengetahui banyaknya surat yang keluar, memberikan kemudahan kepada petugas pengarsipan serta memudahkan untuk mencari kembali jika surat tersebut di perlukan.
4. Lampiran
Lampiran merupakan berkas yang ditambahkan pada surat, misalnya foto copy ijazah, surat atau dokumen lainnya. Bila kata lampiran telah tercetak pada surat dan surat tersebut tidak dilampiri berkas, bagian lampiran tersebut harus diisi dengan tanda hubung (-).
Contohnya :
a). Nomor : 21/AB/X/2017
Lampiran : -
Hal : Undangan
b). Lampiran : 4 lembar
Lampiran : 5 berkas
5. Hal/Perihal
Hal surat disebut juga dengan perihal atau pokok surat. Dalam penulisannya, tidak boleh diakhiri dengan tanda titik dan harus ditulis dengan huruf kapital pada huruf awalnya.
Contohnya :
Hal : Lamaran Pekerjaan
Perihal : Permohonan Izin
6. Alamat Tujuan
Terdapat tiga unsur yang biasanya ada pada alamat tujuan, yaitu :
a. Nama jabatan (kepala, ketua dan sebagainya) yang didahului sapaan kehormatan (Yth.) dan diikuti dengan nama lembaga atau instansi. Jika surat dinas kata Bapak atau Ibu tidak perlu di sebutkan, sedangkan untuk surat pribadi sapaan kehormatan dan kekeluargaan (Bapak, Ibu dan sejenisnya) dapat digunakan.
b. Nama jalan, nomor, RW/RT, gang, kecamatan dan kelurahan
c. Nama kota dan dapat menambahkan kode pos
Ada dua macam alamat tujuan, yaitu alamat luar yang ditulis pada sampul dan alamat dalam yang ditulis pada kertas surat.
7. Salam Pembuka
Salam pembuka yang sering digunakan adalah "Dengan hormat". Penulisannya adalah huruf d ditulis menggunakan huruf kapital dan huruf h ditulis dengan huruf kecil. Selain itu terdapat juga beberapa contoh salam pembuka lainnya, yaitu salam hormat, Assalamualaikum Wr.Wb, salam sejahtera, salam bahagia dan sebagainya.
8. Isi Surat
Terdapat tiga bagian yang ada di dalam isi surat, diantaranya adalah alinea pembuka (kata pembuka), alinea isi dan alinea penutup (kata penutup)
9. Salam Penutup
Dalam praktik pemakaiannya, surat dinas pemerintah jarang memakai salam penutup sedangkan surat niaga dan surat pribadi selalu memakai salam penutup. Penggunaan salam penutup biasanya bertujuan untuk menunjukkan ungkapan rasa penulis surat. Contohnya hormat kami (saya), wassalamu'alaikum Wr. Wb dan sebagainya.
10. Pengirim Surat
Nama organisasi, jabatan pengirim/penanda tangan, nama terang pengirim dan keterangan lain (seperti NIP) merupakan unsur-unsur yang biasa dicantumkan dalam pengirim surat.
11. Tembusan Surat
Tembusan adalah pihak atau orang lain yang juga mendapat surat tersebut. Sebagai bagian dari surat dinas, penulisannya tentu harus mengikuti standar baku.
Belum ada Komentar untuk "Bagian-Bagian Surat dan Penjelasannya "
Posting Komentar